Rabu, 21 November 2012

Doa Minta Jodoh Berbagai Versi

Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, Jauhkanlah. (edisi wajar)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, Tolong dibantu yak! Bimsalabim jadi apa prok 3x! (edisi Pak Tarno)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, tolong dicek lagi ! Mungkin salah baca. (edisi ngotot)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, TER LA LU… (edisi Bung Rhoma)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, tolong isi pulsa mama yaaaa. (edisi penipu)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, saya hanya bisa prihatin (edisi SBY)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, pecahkan saja gelasnya biar ramai. (edisi Rangga)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, kenapa dia ada di GOLKAR? (edisi oposisi)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, ahh ntar gue kasih uang deh (edisi Gayus)

Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, ya sudahlah… (edisi Bondan)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, lindungilah dia! Jangan sampai dia tertukar ato hilang. (edisi sendal saat Shalat Jumat)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, Prikitiew…(Edisi Sule)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, pasti ada manipulasi nih… (edisi Roy Suryo)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, all is well… (edisi 3 idiot)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, Bakso. Bakso sate… (edisi obama)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, Kami menuntut perubahan..!!! (edisi mahasiswa demo)
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Karena aku ingin menjadi yang halal bagimu… (edisi Ayat-ayat cinta
Ya Tuhan… kalau dia jodohku, dekatkanlah. Kalau dia bukan jodohku, Jodohkanlah… Jika dia tidak berjodoh denganku, maka jadikanlah kami berjodoh. (Versi Gue)

Minggu, 18 November 2012

Mintalah Tuhan Memberikan Keajaiban Untuk Hidupmu


Jangan pernah menyerah dan putus asa kepada kehidupan anda. Berikut adalah sebuah pengalaman yang indah di dalam hidup seorang buta di dalam Lukas 35-43.

"Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya "apa itu?". Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat". Lalu ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!". Maka mereka yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras is berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku". Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika itu ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: "Apa yang kaukehendaki Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau". Dan seketika itu juga melihalah ia, lalu mengikut Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji Allah.




Pengalaman luar biasa seorang buta yang bisa menjadi pengalaman anda juga. Apa yang bisa kita ambil pelajaran daripada cerita ajaib ini?

1. Anda perlu yakin seperti orang buta ini bahwa keajaiban bisa terjadi di dalam hidup anda. Walaupun ia seorang buta, tidak membuatnya menyerah dan ia masih bekerja dengan cara duduk dan mengemis di pinggir jalan. Bayangkan kalau ia sudah putus asa dan duduk saja di rumah sambil meratapi nasibnya, orang buta ini tentu tidak akan memperoleh kesempatan untuk bertemu Yesus. Ia sudah percaya kepada Yesus sebagai Allah, makanya saat bertemu ia dengan Yesus, ia katakan "Tuhan....". Pertama sekali anda harus yakin Yesus adalah Tuhan yang akan memberikan keajaiban kepada kehidupan anda. Tanpa iman seperti orang buta ini, mustahil anda akan memperoleh ajaib dari Tuhan.

2. Jangan pernah anda terlambat dan menunda meminta pertolongan-Nya. Saat Yesus lewat di jalan orang buta tersebut, ia langsung berseru "Anak Daud kasihanilah aku". Seringkali kita gagal mendapatkan keajaiban Tuhan karena kita ragu, terlalu tenggelam di dalam kesusahan kita seolah tidak ada yang bisa menolong kita di dalam kekecewaan kita dan yang paling menyedihkan kita kehilangan kesempatan untuk berseru kepada Tuhan untuk meminta pertolongannya.

3. Saat anda berseru kepada Tuhan, sama seperti orang buta tersebut, beberapa orang akan menegor anda untuk diam, untuk anda menyerah kepada Tuhan karena setelah sekian lama permintaan anda tidak terjadi seperti harapan anda. Seruan anda belum dengan iman yang sungguh-sungguh dan sangat mungkin anda belum mendapatkan keajaiban yang anda minta. Namun jangan menyerah, apabila permintaan anda adalah sesuai dengan kebenaran Tuhan, mintalah lebih keras dengan iman yang sungguh sama seperti orang buta tersebut yang berseru lebih keras dan iman yang sungguh.

4. Mengapa Yesus harus bertanya kepada orang buta itu? Apakah Yesus tidak tahu apa yang akan diminta orang buta tersebut? Tentu Yesus tahu kebutuhan anda, namun Ia perlu mendengar anda meminta keajaiban itu dengan iman yang sungguh. Yesus mau anda mempunyai iman yang sungguh-sungguh percaya kalau Tuhan bisa memberikan keajaiban kepada orang buta itu dan kepada anda. Berdoalah secara sungguh-sungguh dan mintalah keajaiban kepada hidup anda dan tentu sama seperti orang buta tersebut, Yesus tidak pernah menunda jawabannya seperti yang dilakukan kepada orang buat tersebut "melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau". Jangan pernah ragu kalau Yesus akan menunda keajaiban di dalam hidup anda. Seringkali iman anda yang tidak sungguh-sungguh yang membuat anda gagal memperoleh keajaiban di dalam hidup anda saat ini, namun selalu ada harapan, karena Tuhan saat ini masih lewat di jalan kehidupan anda, yakinlah dan beriman kepada-Nya dengan sungguh-sungguh makan imanmu akan memberikan keajaiban kepada hidup anda.
Tuhan memberkati hidup anda

















                               

Berjalan Di Atas Air

Yesus Berjalan Di Atas Air
Kisah di dalam Alkitab ini memberikan banyak sekali hikmah kepada perjalanan hidup setiap orang. Kita mulai dengan ayat sebagai berikut:

Matius 14 ayat 26 dan 27
“Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”

Sama seperti kehidupan kita, pada saat gelombang besar menghadang dan mengguncang kehidupan kita seringkali kita melihat ajaib Tuhan terjadi, kita merasakan pertolonganNya karenanya kita harus selalu ingat kata Yesus “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Kita melihat ajaib Tuhan sama seperti melihat Yesus berjalan diatas air karena ini sungguh ajaib dan seringkali kita menjadi kuat dan percaya saat itu.

Matius 14 ayat 29-31
Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”

Walaupun kita sudah melihat ajaib Tuhan seperti Yesus yang berjalan di atas air, kemudian kitapun memberanikan untuk ikut berjalan diatas air, sebuah pengalaman yang sama seperti Petrus, namun sayangnya pada saat tiupan angin kembali muncul dan kita mulai tenggelam maka sama seperti Petrus kitapun menjadi takut dan lupa bahwasanya Yesus telah memberikan contoh keajaiban itu.

Kita seringkali lupa dan marah saat kita mengalami angin yang keras padahal kita sedang berjalan dan melihat ajaib Tuhan. Semoga ini menjadi sebuah renungan yang baik agar kita melihat Kasih Karunia Yesus sebagai ajaib yang kita jalani saat ini sama seperti Petrus berjalan diatas air, biarlah setiap badai dan topan tidak membuat kita takut untuk tenggelam karena kita tahu pasti Tangan Tuhan yang kuat akan memegang kita sehingga kita tidak akan tenggelam. Semoga anda juga merasakan saat ini ajaib yang sedang kita jalani di dalam hidup dimana kita beroleh keselamatan secara cuma-cuma walaupun begitu besar dosa yang kita lakukan. 

Bukanlah Allah Bersama Saya? Mengapa Saya Harus Menderita?

Judul artikel ini adalah pertanyaan yang seringkali kita lakukan di dalam hidup kita. Saya percaya Allah bersama saya namun mengapa seolah hidup saya tidak mendapat berkat dan kesusahan seolah terus mendera kehidupan saya?

Seruan judul artikel ini sesuai dengan seruan Gideon, seorang hamba Tuhan yang hidup sebagai Hakim untuk bangsa Israel. Di dalam Hakim-Hakim 6 ayat 13 dikatakan sebagai berikut:

Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian."

Apakah anda merasakan hal yang sama? Sementara anda merasa Tuhan hidup bersama anda, namun mengapa penderitaan ini menimpa kepada hidup saya? Bukankah saya selalu datang ke gereja, memberikan perpuluhan dan persembahan, aktif di dalam kegiatan gereja dan masih banyak hal lainnya.

Mari kita coba mendalami persoalan apa sebenarnya yang terjadi kepada bangsa Israel seperti dikisahkan di dalam Hakim-Hakim 6. Kita mulai dari ayat 1 sebagai berikut

"Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya"

Kejatuhan yang menimpa bangsa Israel semuanya bermula dengan perbuatannya yang jahat di mata Tuhan. Tidak mungkin Tuhan meninggalkan Israel, anda dan saya apabila kita hidup setia di hadapan-Nya. Mungkin anda sering datang ke gereja, namun hati anda ada di tempat lain, anda sering untuk memberikan persembahan namun hidup anda selalu mengutamakan uang dan menghalalkan semua cara untuk mencari Tuhan, anda selalu membayar perpuluhan namun anda melakukannya untuk menunjukkan kekayaan dan kesombongan anda. Banyak hal yang kita lakukan dimana secara tidak sadar kita tidak lagi mengikut Tuhan. Hal ini sangat mungkin terjadi kepada hidup anda dan saya seperti disebutkan di dalam 2 Timotius 3 ayat 5 sbb

"Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya, jauhilah mereka itu"

Namun kita masih ada harapan. Tuhan akan selalu menolong anda apabila anda mau dan tidak gentar. Gideon diutus Allah untuk mengalahkan bangsa Midian, walaupun Gideon hanyalah berasal daripada suku terkecil dari bangsa Israel namun tidak ada yang tidak mungkin di hadapan Tuhan. Hakim-Hakim 6 ayat 14-17 mengatakan sebagai berikut:

14. Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
15. Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."
16. Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."
17. Maka jawabnya kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.
Selama Tuhan beserta kita maka pastilah kita menang melawan semua keinginan jahat kita, cinta uang dan semua hal yang jahat di mata Tuhan haruslah kita jauhkan seperti dituliskan di dalam Hakim-Hakim 6 ayat 28

28. Ketika orang-orang kota itu bangun pagi-pagi, tampaklah telah dirobohkan mezbah Baal itu, telah ditebang tiang berhala yang di dekatnya dan telah dikorbankan lembu jantan yang kedua di atas mezbah yang didirikan itu.

Apabila anda membaca seluruh Hakim-Hakim 6, maka anda akan menemukan bagaimana Gideon berhasil membebaskan bangsa Israel dari penjajahan bangsa Midian. Gideon berperang dengan ajaib karena dengan jumlah pasukan yang sangat kecil namun mampu mengalahkan bangsa Midian dengan ribuan tentaranya yang gagah berani. Bangsa Israel ditimpa kesusahan bukan karena kekuatan bangsa Midian namun karena Tuhan tidak lagi bersamanya. Seringkali di dalam ketakutan atau kesombongan kita, secara tanpa kita ketahui kitapun sudah meninggalkan Tuhan dan apabila anda ditimpa banyak cobaan kehidupan, maka hal pertama yang harus anda lakukan adalah melihat kehidupan anda, merobohkan semua baal di dalam hati anda dan minta pertolongan ajaib daripada Tuhan. Pastilah hidup anda akan diselamatkan Tuhan sama seperti kisah Hakim-Hakim 6 diatas.

Tuhan memberkati hidup anda








Janganlah Gelisah Hatimu

Judul ini seolah mewakili kehidupan di dalam hampir semua aspek kehidupan anda dan saya sendiri. Setiap hari kita selalu penuh dengan gelisah, bagaimana kalau saya sakit, bagaimana kalau bisnis saya gagal, bagaimana kalau anak saya sakit, bagaimana kalau saya diberhentikan dari pekerjaan, bagaimana kalau saya pensiun, mengapa karir saya tidak berkembang, mengapa saya gagal terus mendapatkan promosi dan masih banyak lagi semua hal yang membuat kehidupan kita gelisah.

Seringkali kita mudah mengatakan, jangan gelisah dan serahkan hidupmu kepada Tuhan, namun mengapa rasa gelisah ini tidak hilang dan saya tetap saja gelisah dengan sadar atau tidak. Kita ambil ayat Alkitab Yohanes 14:1 "Janganlah gelisah hatimu: percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku". Kata-kata ini dikatakan oleh Yesus kepada murid-muridnya yang selama ini sudah menyertainya di dalam memberikan pekabaran injil. Namun mengapa hal ini harus dikatakan kepada murid-murid Yesus? Bukankah semua murid-murid Yesus sudah bersama-Nya selama ini dan apa yang harus menjadi kegelisahan mereka? Bukankah dekat secara fisik kepada Yesus adalah sesuatu jaminan yang luar biasa untuk membuat hati kita tentram. Sama seperti kita, dengan seringnya kita ke gereja dan mendengarkan semua khotbah tentang Tuhan dan kasihNya, apakah perlu kata-kata "janganlah gelisah hatimu" kepada kita? Mengapa semua hal kedekatan kita kepada semua firman Tuhan dan perkumpulan bersama saudara seiman tetap tidak memberikan "ketentraman" kepada hidup kita?

Mari kita simak ayat Yohanes 14:8-9 "Kata Fillipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami" Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus namun engkau tidak mengenal Aku? Sungguh suatu keadaan yang sangat ironis, sangat mungkin kita seolah bersama dengan Yesus, kita selalu bernyanyi di gereja, bersukacita mendengarkan khotbah setiap minggu namun sangat mungkin terjadi kita tetap "tidak mengenal Yesus" atau hidup kita tidak benar-benar percaya kepadaNya. Kita selalu datang ke gereja, namun hati kita selalu menyukai semua harta duniawi, hati kita tidak benar-benar mencari harta surgawi, kita telah gagal mengenal Yesus karena lebih mencintai semua harta dunia. Sehingga tidak heran sama seperti Filipus kita gagal mengenal Yesus, kita masih mencintai dunia ini, sehingga semua harta dunia inilah yang memberikan "rasa gelisah" kepada hidup kita setiap hari.

"Jangan Gelisah Hatimu" kata Yesus, yang tahu bahwa kita belum sungguh-sungguh mengenal-Nya. Tidak mungkin kita dapat percaya kepada Yesus sebagai jalan keselamatan kita tanpa sungguh-sungguh mengenal-Nya. Tidak mungkin kita memperoleh damai sejahtera melalui kasih-Nya tanpa kita sungguh-sungguh mengenalnya.

Mulailah hidupkan sebuah hidup baru di dalam kehidupan anda seperti dijelaskan di dalam Efesus 4:17-32, hanya inilah cara kita mengenal Allah dan menghilangkan semua "gelisah" di dalam kehidupan kita.

Tuhan memberkati

Rancangan Tuhan Yang Indah Kepada Hidup kita

Pada saat kita sedang susah di dalam keuangan, sakit atau kehilangan oang yang kita cintai maka ada dua hal yang sangat sering kita lakukan sbb:

1. Marah karena kita merasa Tuhan tidak melindungi kita sebagaimana seharusnya. Kita merasa ditinggalkan dan tidak mampu berbuat apapun. Mengapa hal ini harus terjadi kepada saya sementara saya melihat banyak orang lain yang mempunyai hidup yang tidak lebih baik daripada saya namun tampak seperti selalu jauh dari masalah. Orang yang munafik di sekitar saya seolah hidup lebih penuh berkat materi dan kesehatan. Orang yang penuh muslihat dalam mencari uang dan melakukan segala hal seolah hidup bahagia dan selalu tanpa kekurangan. Semua hal ini seakan tidak memberikan rasa ketidakadilan kepada saya yang harus menerima musibah sakit, keuangan atau bahkan kehilangan orang yang saya cintai. Saya menjadi marah karena melihat sekeliling saya dan terlebih lagi saya merasakan kehilangan damai sejahtera di dalam kehidupan saya. Sementara saya berusaha untuk mencoba bertahan di dalam musibah ini, hati saya penuh dengan kekecewaan. 

2. Saya merasakan Tuhan sedang mencobai diri saya di dalam masalah yang saya hadapi. Saya yakin Tuhan sedang menguji diri saya dan ini memang adalah takdir saya. Saya yakin bahwa kehidupan saya adalah benar di hadapan Tuhan namun seringkali setiap manusia diberikan cobaan yang berbeda dan saya harus mau menerima hal ini sebagai bagian kehidupan saya. Tidak perlu saya protes atas semua hal ini kepada Tuhan karena setiap orang memang sudah diberikan jalan kehidupannya sendiri-sendiri. Tidak perlu saya protes kepada ketidakadilan karena orang lain seakan hidup jauh dari cobaan sementara saya harus menerima banyak masalah ini. Saya akan mencoba bertahan dan berdoa. 

Kedua hal diatas adalah hal yang paling sering muncul di dalam reaksi kita menghadapi banyak permasalahan kehidupan. Apabila kita sungguh-sungguh mengenal Allah kita maka keduanya bukanlah cara yang benar di dalam reaksi kita kepada banyaknya permasalahan kita. Satu hal terpenting dari sifat Allah bahwasanya "Tuhan selalu mempunyai rancangan yang indah kepada setiap manusia" Ia mau kita berbahagia di dunia dan melalui berkatnya kita boleh mengenal Tuhan lebih dekat. Tuhan memberikan hukum-hukumNya yang berisi kasih untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia. Tuhan mengaruniakan talenta dan karunia kepada setiap orang agar mereka hidup dan melihat bagaimana ajaib Tuhan di dalam setiap talenta dan karunia tersebut. Tidak sekalipun Tuhan mau mencobai manusia karena di dalam tubuh manusia sudah ada kecenderungan untuk melakukan hal yang bertentangan dengan hukum Tuhan (sinful nature) dan apabila manusia melakukan banyak hal yang bertentangan dengan hukumNya maka manusia akan mengalami kesusahan karena melakukan kejahatan, membuat keputusan yang salah di dalam hidupnya, tidak mencari hikmat Tuhan di dalam usahanya, melakukan segala cara karena tidak percaya bahwasanya Tuhan mampu memberikan ajaib di dalam hidup kita dan yang terburuk adalah manusia telah kehilangan damai sejahtera dan merasa tidak akan mampu hidup tanpa melakukan kejahatan dan semua hal yang bertentangan hukum Tuhan.

Anda tidak perlu marah atas semua musibah anda. Kita perlu merenungkan setiap hari tentang hidup kita di mata Tuhan. Apakah kita telah hidup dengan sungguh-sungguh menuruti hukumNya dan mengasihi orang lain. Apakah semua musibah ini berawal daripada kesalahan kita dan tidak hubungannya dengan kehidupan orang lain disekeliling kita. Apakah saya mengalami kesulitan keuangan karena saya tidak melakukan pengelolaan keuangan yang baik dan terlebih penting berserah kepada Tuhan? Apakah sakit yang saya alami dikarenakan saya tidak hidup dengan pola makan dan hidup yang sehat sebagaimana anjuran Tuhan? Apakah saya kehilangan saudara saya disebabkan karena saya tidak cukup peduli kepadanya untuk memberikan nasehat tentang kasih dan hukum Tuhan? Tuhan tidak pernah membuat rancangan yang jelek kepada manusia, namun manusia tidak mendapatkan kehidupan yang indah dari rancangan Tuhan karena manusia tidak menuruti hukumNya, sebuah syarat mutlak agar setiap rancangan indah Tuhan terjadi kepada kehidupan anda dan saya.

Anda tidak bisa mengatakan bahwasanya Tuhan sedang mencobai anda dengan berbagai masalah dan kesusahan. Anda tidak bisa mengatakan takdir anda adalah musibah yang anda alami saat ini. Tuhan tidak pernah memberikan takdir buruk kepada setiap orang. Tuhan selalu memberikan rancangan yang indah. Semua musibah ini menjadi bagian kehidupan anda disebabkan anda dan saya tidak pernah memasukkan Tuhan di dalam rancangan kehidupan kita. Tuhan tidak kita undang untuk membentuk kita dan menjadikan rancangannya sesuatu yang indah di dalam kehidupan kita. Di dalam mulut kita selalu kita katakan bahwasanya kita berserah kepada takdir Tuhan namun di dalam kehidupan kita, kita melakukan apa yang menjadi keinginan dan hawa nafsu kita dengan makan apa saja yang kita mau yang merusak tubuh kita, malas berolah raga, tidak menjaga pola hidup yang baik, melakukan segala cara untuk mendapatkan uang, hidup tanpa membantu orang lain dan semua hal lain yang jahat di mata Tuhan. Semua musibah ini adalah akibat daripada kehidupan anda yang telah kehilangan rancangan yang indah dari Tuhan.

Kemudian adakah kita mempunyai harapan? Tentu dan pasti dan ini adalah janji Tuhan. Sifat Tuhan yang penuh dengan kasih akan selalu menerima kita yang mau sungguh-sungguh bertobat, berserah kepadaNya dan selalu mengundang Tuhan di dalam rancangan kehidupan kita. Setiap orang yang menyadari ketidaktaatan dan keberserahannya kepada Tuhan akan merasakan bahwasanya semua musibah ini adalah sebuah cara Tuhan membentuk kita yang keras kepala. Tuhan membiarkan pencobaan datang kepada kita yang disebabkan karena kesalahan kita namun Dia selalu membantu kita di dalam kesulitan kita apabila kita datang kepadaNya dan meminta pertolonganNy yang tidak pernah terlambat. Namun apabila anda tidak tetap di dalam ketaatanNya maka musibah akan bisa kembali datang kepada anda dan ini bukan dari Tuhan. 

Biarkan rancangan indah Tuhan terjadi di dalam hidup anda. Berserah kepadaNya melalui ketaatan atas hukumNya dan kasihNya akan membuat hidup anda indah karena melalui keindahan hidup anda, Tuhan mau kita menjadi terang kepada orang lain. 
 

Tuhan Memberikan Talenta Agar Manusia Belajar Kasih Tuhan

Saya ingin membagikan tulisan ini dengan mengutip ayat yang sangat populer di dalam Alkitab

Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya (Matius 25:29)

Perikop ayat ini adalah menceritakan tentang perumpaan talenta, dimana diumpamakan seorang yang kaya dan hendak bepergian ke luar negeri dan memberikan kepada hamba-hambanya talenta untuk diusahakan. Yang sangat menarik daripada cerita ini adalah jumlah talenta ini tidak sama, karena ada yang diberikan 1, kemudian 2 dan 5 talenta. Mengapa demikian? Apakah Tuhan tidak berlaku adil kepada hambanya?

Sebelum saya menjawab pertanyaan diatas, coba kita simak di Kejadian 1-3 dimana Tuhan menciptakan manusia pertama yaitu laki-laki dan wanita. Keduanya tidaklah sama, namun keduanya tidaklah merasa lebih rendah satu dan lainnya, karena demikiannya Tuhan menciptakan keduanya untuk saling melengkapi.

Demikian juga dengan kisah Musa dan Harun. Musa bukanlah seorang yang pintar berbicara, berbeda dengan Harun yang lebih pintar berbicara. Namun Musa walaupun awalnya merasa kurang, namun pada akhirnya yakin bahwasanya seluruh kepemimpinan Israel diberikan kepadanya karena ia melebihi lainnya dan dengan Harun mereka saling melengkapi.

Tuhan tidak memandang berapa kekayaan kita saat ini, namun ia memandang bagaimana manusia menggunakan semua talenta yang diberikan Tuhan untuk dapat berbuah dan memberikan hasil bukan kepada dirinya sendiri namun berbuah kepada orang lain. Bukan berapa banyaknya, namun kesetiaan kita di dalam menggunakan karunia Tuhan yang diberikan kepada kita.
                                                                                                
Adam dan Hawa pada awalnya memang harus bekerja untuk mengenal kasih Allah. Mereka harus menggunakan semua talenta yang diberikan Tuhan karena tanpa bekerja di dalam talenta yang diberikanNya, mustahil mereka akan mengenal kasih Allah. Mereka diberikan mandat seluruh dunia ini untuk dikuasai dengan baik, tentu dengan talenta yang dianugrahkan kepada mereka sehingga mereka mampu mengelola dunia ini dengan baik.

Demikian juga kepada ketiga hamba diatas yang memperoleh 1, 2 dan 5 talenta menurut kesanggupannya.

Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat (Matius 25:15)

             
 

Tuhan tahu kesanggupan dan kebutuhan daripada setiap ciptaannya. Ia akan memberikan tanggungjawab berdasarkan kesanggupannya. Ia tidak akan memberikan sesuatu yang bisa mencelakakan kita atau membebani diri kita, walaupun seringkali kita marah dan tidak puas atas apa yang kita punya dan sering bersungut. Mengapa saya hanya mempunyai sedikit, mengapa orang lain lebih banyak, Tuhan tidak adil dan lainnya. Demikian juga dengan hamba yang diberikan 1 talenta ini, yang berpikir bahwasanya tuannya tidak adil kepadanya karena hanya diberikan satu talenta. Ia gagal memahami keinginan tuannya sama seperti kita yang sering gagal memahami Allah, bahwasanya yang terpenting di dalam hidup anda adalah bagaimana anda setia bekerja menggunakan talenta yang ada pada anda dan berbuah, karena apabila anda setia makan anda akan mendapatkan pengetahuan atas kasih Allah. Kesukaan Allah bukanlah berapa yang anda punya saat ini, namun berapa yang anda hasilkan dari semua yang anda punya yang diberikan Allah.

Perbedaan banyaknya talenta adalah untuk saling melengkapi kepada semua manusia di dalam bekerja. Setiap pekerjaan yang besar membutuhkan pemimpin dan orang-orang yang dipimpin yang bekerja untuk melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan seorang pemimpin. Tidak ada keberhasilan karena satu orang. Tidak ada one man show di dalam mengenal kasih Allah. Tidak mungkin anda mengenal Allah di dalam hidup anda yang mementingkan diri sendiri. Kasih Allah anda rasakan pada saat anda menolong banyak orang. Kasih Allah anda rasakan saat anda setia bekerja untuk hal yang sederhana namun tanpa anda tidak ada pekerjaan besar yang dapat dicapai. Semua pekerjaan besar dilakukan dengan melakukan langkah yang kecil, tidak ada maha karya rumah dan mobil yang megah tanpa ditopang oleh sekrup dan sepotong kayu.

Oleh karenanya jadilah kita hamba yang setia yang menggunakan semua talenta dan karunia Tuhan untuk berbuah. Manusia diciptakan untuk bekerja dan menggunakan semua talenta yang diberikan Tuhan dengan maksud untuk mengenal kasih Allah. Berhentilah bersungut atas apa yang anda punya, semakin anda setia atas apa yang anda punyai seperti Nabi Elisa, maka pada saatnya anda akan diangkat Tuhan, namun terlebih penting daripada itu adalah anda memahami kasih Allah yang tak terhingga dalamnya.

Tuhan memberkati anda