Saya ingin membagikan tulisan ini dengan mengutip ayat yang sangat populer di dalam Alkitab
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun
juga yang ada padanya akan diambil dari padanya (Matius 25:29)
Perikop ayat ini adalah menceritakan tentang perumpaan talenta,
dimana diumpamakan seorang yang kaya dan hendak bepergian ke luar negeri
dan memberikan kepada hamba-hambanya talenta untuk diusahakan. Yang
sangat menarik daripada cerita ini adalah jumlah talenta ini tidak sama,
karena ada yang diberikan 1, kemudian 2 dan 5 talenta. Mengapa
demikian? Apakah Tuhan tidak berlaku adil kepada hambanya?
Sebelum saya menjawab pertanyaan diatas, coba kita simak di Kejadian
1-3 dimana Tuhan menciptakan manusia pertama yaitu laki-laki dan wanita.
Keduanya tidaklah sama, namun keduanya tidaklah merasa lebih rendah
satu dan lainnya, karena demikiannya Tuhan menciptakan keduanya untuk
saling melengkapi.
Demikian juga dengan kisah Musa dan Harun. Musa bukanlah seorang yang
pintar berbicara, berbeda dengan Harun yang lebih pintar berbicara.
Namun Musa walaupun awalnya merasa kurang, namun pada akhirnya yakin
bahwasanya seluruh kepemimpinan Israel diberikan kepadanya karena ia
melebihi lainnya dan dengan Harun mereka saling melengkapi.
Tuhan tidak memandang berapa kekayaan kita saat ini, namun ia
memandang bagaimana manusia menggunakan semua talenta yang diberikan
Tuhan untuk dapat berbuah dan memberikan hasil bukan kepada dirinya
sendiri namun berbuah kepada orang lain. Bukan berapa banyaknya, namun
kesetiaan kita di dalam menggunakan karunia Tuhan yang diberikan kepada
kita.
Adam dan Hawa pada awalnya memang harus bekerja untuk mengenal kasih
Allah. Mereka harus menggunakan semua talenta yang diberikan Tuhan
karena tanpa bekerja di dalam talenta yang diberikanNya, mustahil mereka
akan mengenal kasih Allah. Mereka diberikan mandat seluruh dunia ini
untuk dikuasai dengan baik, tentu dengan talenta yang dianugrahkan
kepada mereka sehingga mereka mampu mengelola dunia ini dengan baik.
Demikian juga kepada ketiga hamba diatas yang memperoleh 1, 2 dan 5 talenta menurut kesanggupannya.
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua
dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya,
lalu ia berangkat (Matius 25:15)
Tuhan tahu kesanggupan dan kebutuhan daripada setiap ciptaannya. Ia
akan memberikan tanggungjawab berdasarkan kesanggupannya. Ia tidak akan
memberikan sesuatu yang bisa mencelakakan kita atau membebani diri kita,
walaupun seringkali kita marah dan tidak puas atas apa yang kita punya
dan sering bersungut. Mengapa saya hanya mempunyai sedikit, mengapa
orang lain lebih banyak, Tuhan tidak adil dan lainnya. Demikian juga
dengan hamba yang diberikan 1 talenta ini, yang berpikir bahwasanya
tuannya tidak adil kepadanya karena hanya diberikan satu talenta. Ia
gagal memahami keinginan tuannya sama seperti kita yang sering gagal
memahami Allah, bahwasanya yang terpenting di dalam hidup anda adalah
bagaimana anda setia bekerja menggunakan talenta yang ada pada anda dan
berbuah, karena apabila anda setia makan anda akan mendapatkan
pengetahuan atas kasih Allah. Kesukaan Allah bukanlah berapa yang anda
punya saat ini, namun berapa yang anda hasilkan dari semua yang anda
punya yang diberikan Allah.
Perbedaan banyaknya talenta adalah untuk saling melengkapi kepada
semua manusia di dalam bekerja. Setiap pekerjaan yang besar membutuhkan
pemimpin dan orang-orang yang dipimpin yang bekerja untuk melakukan
banyak hal yang tidak bisa dilakukan seorang pemimpin. Tidak ada
keberhasilan karena satu orang. Tidak ada one man show di dalam mengenal
kasih Allah. Tidak mungkin anda mengenal Allah di dalam hidup anda yang
mementingkan diri sendiri. Kasih Allah anda rasakan pada saat anda
menolong banyak orang. Kasih Allah anda rasakan saat anda setia bekerja
untuk hal yang sederhana namun tanpa anda tidak ada pekerjaan besar yang
dapat dicapai. Semua pekerjaan besar dilakukan dengan melakukan langkah
yang kecil, tidak ada maha karya rumah dan mobil yang megah tanpa
ditopang oleh sekrup dan sepotong kayu.
Oleh karenanya jadilah kita hamba yang setia yang menggunakan semua
talenta dan karunia Tuhan untuk berbuah. Manusia diciptakan untuk
bekerja dan menggunakan semua talenta yang diberikan Tuhan dengan maksud
untuk mengenal kasih Allah. Berhentilah bersungut atas apa yang anda
punya, semakin anda setia atas apa yang anda punyai seperti Nabi Elisa,
maka pada saatnya anda akan diangkat Tuhan, namun terlebih penting
daripada itu adalah anda memahami kasih Allah yang tak terhingga
dalamnya.
Tuhan memberkati anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar