Minggu, 18 November 2012

Tuhan Memberikan Talenta Agar Manusia Belajar Kasih Tuhan

Saya ingin membagikan tulisan ini dengan mengutip ayat yang sangat populer di dalam Alkitab

Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya (Matius 25:29)

Perikop ayat ini adalah menceritakan tentang perumpaan talenta, dimana diumpamakan seorang yang kaya dan hendak bepergian ke luar negeri dan memberikan kepada hamba-hambanya talenta untuk diusahakan. Yang sangat menarik daripada cerita ini adalah jumlah talenta ini tidak sama, karena ada yang diberikan 1, kemudian 2 dan 5 talenta. Mengapa demikian? Apakah Tuhan tidak berlaku adil kepada hambanya?

Sebelum saya menjawab pertanyaan diatas, coba kita simak di Kejadian 1-3 dimana Tuhan menciptakan manusia pertama yaitu laki-laki dan wanita. Keduanya tidaklah sama, namun keduanya tidaklah merasa lebih rendah satu dan lainnya, karena demikiannya Tuhan menciptakan keduanya untuk saling melengkapi.

Demikian juga dengan kisah Musa dan Harun. Musa bukanlah seorang yang pintar berbicara, berbeda dengan Harun yang lebih pintar berbicara. Namun Musa walaupun awalnya merasa kurang, namun pada akhirnya yakin bahwasanya seluruh kepemimpinan Israel diberikan kepadanya karena ia melebihi lainnya dan dengan Harun mereka saling melengkapi.

Tuhan tidak memandang berapa kekayaan kita saat ini, namun ia memandang bagaimana manusia menggunakan semua talenta yang diberikan Tuhan untuk dapat berbuah dan memberikan hasil bukan kepada dirinya sendiri namun berbuah kepada orang lain. Bukan berapa banyaknya, namun kesetiaan kita di dalam menggunakan karunia Tuhan yang diberikan kepada kita.
                                                                                                
Adam dan Hawa pada awalnya memang harus bekerja untuk mengenal kasih Allah. Mereka harus menggunakan semua talenta yang diberikan Tuhan karena tanpa bekerja di dalam talenta yang diberikanNya, mustahil mereka akan mengenal kasih Allah. Mereka diberikan mandat seluruh dunia ini untuk dikuasai dengan baik, tentu dengan talenta yang dianugrahkan kepada mereka sehingga mereka mampu mengelola dunia ini dengan baik.

Demikian juga kepada ketiga hamba diatas yang memperoleh 1, 2 dan 5 talenta menurut kesanggupannya.

Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat (Matius 25:15)

             
 

Tuhan tahu kesanggupan dan kebutuhan daripada setiap ciptaannya. Ia akan memberikan tanggungjawab berdasarkan kesanggupannya. Ia tidak akan memberikan sesuatu yang bisa mencelakakan kita atau membebani diri kita, walaupun seringkali kita marah dan tidak puas atas apa yang kita punya dan sering bersungut. Mengapa saya hanya mempunyai sedikit, mengapa orang lain lebih banyak, Tuhan tidak adil dan lainnya. Demikian juga dengan hamba yang diberikan 1 talenta ini, yang berpikir bahwasanya tuannya tidak adil kepadanya karena hanya diberikan satu talenta. Ia gagal memahami keinginan tuannya sama seperti kita yang sering gagal memahami Allah, bahwasanya yang terpenting di dalam hidup anda adalah bagaimana anda setia bekerja menggunakan talenta yang ada pada anda dan berbuah, karena apabila anda setia makan anda akan mendapatkan pengetahuan atas kasih Allah. Kesukaan Allah bukanlah berapa yang anda punya saat ini, namun berapa yang anda hasilkan dari semua yang anda punya yang diberikan Allah.

Perbedaan banyaknya talenta adalah untuk saling melengkapi kepada semua manusia di dalam bekerja. Setiap pekerjaan yang besar membutuhkan pemimpin dan orang-orang yang dipimpin yang bekerja untuk melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan seorang pemimpin. Tidak ada keberhasilan karena satu orang. Tidak ada one man show di dalam mengenal kasih Allah. Tidak mungkin anda mengenal Allah di dalam hidup anda yang mementingkan diri sendiri. Kasih Allah anda rasakan pada saat anda menolong banyak orang. Kasih Allah anda rasakan saat anda setia bekerja untuk hal yang sederhana namun tanpa anda tidak ada pekerjaan besar yang dapat dicapai. Semua pekerjaan besar dilakukan dengan melakukan langkah yang kecil, tidak ada maha karya rumah dan mobil yang megah tanpa ditopang oleh sekrup dan sepotong kayu.

Oleh karenanya jadilah kita hamba yang setia yang menggunakan semua talenta dan karunia Tuhan untuk berbuah. Manusia diciptakan untuk bekerja dan menggunakan semua talenta yang diberikan Tuhan dengan maksud untuk mengenal kasih Allah. Berhentilah bersungut atas apa yang anda punya, semakin anda setia atas apa yang anda punyai seperti Nabi Elisa, maka pada saatnya anda akan diangkat Tuhan, namun terlebih penting daripada itu adalah anda memahami kasih Allah yang tak terhingga dalamnya.

Tuhan memberkati anda







                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar